Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
saya itu... orangna baik hati,,hehe ga suka dibentak, cepet tersinggung, ga pelit, rajin menabung, apa lg ia??biar org lain ja dEch yg mNlainya.. :)

Jumat, 04 Maret 2016

HIPOTESIS TUGAS ANALISIS REGRESI

TUGAS ANALISIS REGRESI

NAMA : SEPTI RASIANTI NINGSIH
NIM     : 201532166
SESI    : 12

1.    Hipotesis Deskriptif
Contoh 1.
Hipotesis deskriptif dikembangkan dari pertanyaan deskriptif. Misalnya : apakah masyarakat pedesaan menyukai konsumsi sayuran ? Maka hipotesis deskriptif berbunyi : “masyarakat pedesaan menyukai konsumsi sayuran”, dan hipotesis statistik ditulis sebagai berikut :
Hipotesis         Ho : µ = 0.5
                        Ha : µ ≠ 0.5
Ho       = masyarakat pedesaan menyukai konsumsi sayuran
Ha       = masyarakat pedesaan tidak menyukai konsumsi sayuran

Contoh 2.
Hipotesis deskriptif dikembangkan dari pertanyaan deskriptif. Misalnya : apakah pelajar selalu sarapan pagi ? Maka hipotesis deskriptif berbunyi : “pelajar selalu sarapan pagi”, dan hipotesis statistik ditulis sebagai berikut :
Hipotesis         Ho : µ = 0.5
                        Ha : µ ≠ 0.5
Ho       = pelajar selalu sarapan pagi
Ha       = pelajar tidak selalu sarapan pagi

2.    Hipotesis Komparatif
Contoh 1.
Hipotesis komparatif dikembangkan dari pertanyaan komparatif. Misalnya : apakah ada perbedaan berat badan bayi yang mendapat ASI ekslusif dan bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif ? Maka hipotesis komparatif ditulis : “ada perbedaan berat badan bayi yang mendapat ASI ekslusif dan bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif”, dan hipotesis statistik ditulis sebagai berikut :
Hipotesis         Ho : µ1 = µ2
                        Ha : µ1 ≠ µ2
Ho       = tidak ada perbedaan berat badan bayi yang mendapat ASI ekslusif dan bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif
Ha       = ada perbedaan berat badan bayi yang mendapat ASI ekslusif dan bayi yang tidak mendapat ASI ekslusif

Contoh 2.
Hipotesis komparatif dikembangkan dari pertanyaan komparatif. Misalnya : apakah ada perbedaan kadar ureum pada pasien ginjal dengan dialisis dan pasien ginjal tidak dialisis ? Maka hipotesis komparatif ditulis : “ada perbedaan kadar ureum pada pasien ginjal dengan dialisis dan pasien ginjal tidak dialisis”, dan hipotesis statistik ditulis sebagai berikut :
Hipotesis         Ho : µ1 = µ2
                        Ha : µ1 ≠ µ2
Ho       = tidak ada perbedaan kadar ureum pada pasien ginjal dengan dialisis dan pasien ginjal tidak dialisis
Ha       = ada perbedaan kadar ureum pada pasien ginjal dengan dialisis dan pasien ginjal tidak dialisis

3.    Hipotesis Asosiatif
Contoh 1.
Hipotesis asosiatif dikembangkan dari pertanyaan asosiatif. Misalnya : apakah ada hubungan antara asupan serat dan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 ? Maka hipotesis asosiatif ditulis : “ada hubungan antara asupan serat dan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2” dan hipotesis statistik ditulis sebagai berikut :
Hipotesis         Ho : µxy = 0
                        Ha : µxy ≠ 0
Ho       = tidak ada hubungan antara asupan serat dan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2
Ha       = ada hubungan antara asupan serat dan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe 2

Contoh 2.
Hipotesis asosiatif dikembangkan dari pertanyaan asosiatif. Misalnya : apakah ada hubungan antara diet vegetarian dan kadar ureum dan kreatinin darah pada penderita ginjal dengan dialisis ? Maka hipotesis asosiatif ditulis : “ada hubungan antara diet vegetarian dan kadar ureum dan kreatinin darah pada penderita ginjal dengan dialisis” dan hipotesis statistik ditulis sebagai berikut :
Hipotesis         Ho : µxy = 0
                        Ha : µxy ≠ 0
Ho       = tidak ada hubungan antara diet vegetarian dan kadar ureum dan kreatinin darah pada penderita ginjal dengan dialisis
Ha       = ada hubungan antara diet vegetarian dan kadar ureum dan kreatinin darah pada penderita ginjal dengan dialisis


Jumat, 07 Januari 2011

resep masakan


Resep Kue - Resep Kue White Fruit Cake

Bahan:
  • 220 g mentega
  • 300 g gula pasir
  • 4 kuning telur ayam
  • 4 putih telur ayam
  • 60 g mixed peel
  • 100 g currant
  • 150 g manisan ceri
  • 300 g kismis
  • 180 g tepung terigu
  • 60 ml jus jeruk

Cara membuat:
  • Kocok mentega dan gula hingga lembut.
  • Tambahkan kuning telur, kocok rata.
  • Masukkan buah-buahan dan jus jeruk, aduk rata.
  • Tambahkan terigu, aduk rata.
  • Kocok putih telur hingga kaku.
  • Masukkan ke dalam adonan, aduk rata.
  • Tuang ke dalam loyang, ratakan.
  • Panggang dalam oven 180 C selama 30 menit.
  • Angkat dan dinginkan.
Untuk 1 loyang loaf



Resep Masakan Udang Panggang



Bahan :
  • 1 kg Udang
  • 2 bh jeruk npis
  • 2 bawang putih
  • 3 bawang merah
  • 2 sdk makan mentega
  • 4 sdk makan minyak
  • garam, cuka secukupnya
Cara membuat :
  • Bersihkan udang kemudianmasukkan jeruk nipis, garam dan cuka.
  • Diamkan sejenak hingga bumbu meresap ke duang kemudian angkat dan tiriskan.
  • Haluskan Bawang merah dan bawang putih
  • Beri sedikit minyak kemudian rebus udang baunya harum.
  • Aduk mentega kemudian campur rata dengan udang dan birakan hingga meresap.
  • Panggang diatas api langsung.
Ikuti Resep Masakan menarik lainnya hanya di ResepMasakanku.com


RESEP KUE KERING KISMIS





 

Bahan I :

200 grm Tp. Terigu kualitas bagus
50 grm susu bubuk
1/2 sdt baking powder
1/2 sdt garam
60 gr kismis & 5 gr teriguBahan II :
200 gr Butter
115 gr gula halus
2 btr kuning telor
Caranya :
-Ayak tp. terigu,susu,baking powder,garam sampai rata (2 x ayak) & campurkan kismis dan 5 gr terigu
-kocok butter, gula halus sampai mengcream kurang lebih 3 menit lalu masukan kocokan telor dan kocok kembali kurang lebih 2 menit
-campurkan bahan I dan II, dan adonan sudah siap dibentuk
-Oven selama kurang lebih 35 menit suhu 140′-180′ C

PIRIMIDIN


METABOLISME PURIN DAN PIRIMIDIN

Dr. Suparyanto, M.Kes

ASAM NUKLEAT
  • Asam nukleat atau asam inti, dikatakan demikian karena asam tersebut pertama kali diketemukan didalam inti sel
  • Didalam inti sel asam nukleat ada dalam bentuk: DNA dan RNA
  • DNA (Deoksiribo Nukleic Acid) merupakan bahan genetik yang disebut Gen
  • RNA (Ribo Nukleic Acid) merupakan bahan cetakan (template) informasi genetic

NUKLEOPROTEIN
  • Nukleoprotein asam nukleat + protein
  • Asam nukleat gabungan nukleotida
  • Nukleotida nukleosida + asam fosfat
  • Nukleosida basa purin/pirimidin + pentosa
  • Hidrolisis nukleoprotein protein, asam fosfat, pentosa, basa purin atau basa pirimidin

MACAM ASAM NUKLEAT

Macam asam nukleat:
  1. DNA (deoksiribonucleic acid)
  2. RNA (ribonucleic acid)

DNA:
  • Pentosa: deoksiribosa
  • Basa: adenin, guanin, sitosin, timin

RNA:
  • Pentosa: ribosa
  • Basa: adenin, guanin, sitosin, urasil

PURIN DAN PIRIMIDIN
  • Inti Purin dan Pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida asam nukleat RNA dan DNA
  • Derivat Purin berupa senyawa: Adenin dan Guanin
  • Derivat Pirimidin berupa senyawa: sitosin, urasil dan timin

  • Basa Purin (adenin, guanin)
  • Basa Pirimidin (sitosin, urasil, timin)
  • Nukleosida diberi nama sesuai nama basa pembentuknya: adenin nukleisida (adenosin), guanin nukleisida (guanosin), urasil nukleosida (uridin), timin nukleisida (timidin), sitosin nukleisida (sitidin)

NUKLEOSIDA ALAM
  • Adenin nukleotida /Adenosin Mono fosfat (AMP)
  • Guanin nukleotida /Guanosin Mono fosfat (GMP)
  • Hipoksantin nukleotida/Inosin Mono fosfat (IMP)
  • Urasil nukleotida/Uridin Mono fosfat (UMP)
  • Sitidin nukleotida/Sitidin Mono fosfat (SMP)
  • Timin nukleotida/Timidin Mono fosfat (TMP)

  • Adenosin Trifosfat (ATP) ikatan energi tinggi
  • Uridin Trifosfat (UTP) ikatan energi tinggi

BEDA DNA DAN RNA


MACAM RNA
  • mRNA (messenger RNA): membawa kode genetik dari inti ke ribosom (sebagai tempat sintesa protein), kode terdiri 3 nukleotida yang disebut Kodon
  • tRNA (transfer RNA): membawa bahan sintesa protein dari sitoplasma ke ribosom, sesuai kode yang dibawa mRNA, kode dalam rRNA disebut: Antikodon
  • rRNA (ribosomal RNA): tempat sintesa protein

PURIN DAN PIRIMIDIN
  • Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim, (NAD, NADP, ATP, UDPG)
  • Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) dimetabolisme jadi asam urat
  • Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) dimetabolisme jadi CO2 dan NH3

KATABOLISME ASAM NUKLEAT
  • Nukleoprotein dalam pencernakan akan dipecah jadi molekul yang lebih kecil Nukleoprotein asam nukleat + protein
  • Asam nukleat Nukleotida Nukleosida + asam fosfat
  • Nukleosida basa purin/pirimidin + pentosa
  • Hidrolisis nukleoprotein protein, asam fosfat, pentosa, basa purin atau basa pirimidin

KATABOLISME PURIN
  • Adenosin Inosin Hiposantin Santin Asam Urat
  • Guanosin Guanin Santin Asam Urat
  • Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin asam urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
  • Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi

KATABOLISME PIRIMIDIN
  • Sitosin Urasil Dihidrourasil Asam β ureidopropionat CO2 + NH3
  • Timin Dihidrotimin Asam β ureidoisobutirat CO2 + NH3
  • Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati

ASAM URAT
  • Asam urat dibentuk dari metabolisme purin
  • Asam urat diekskresi melalui ginjal
  • Jika produksi purin meningkat atau ekskresi menurun penumpukan asam urat dalam darah penyakit Gout

PENYAKIT GOUT
  • Gout adalah penyakit artritis berulang pada sendi articulatio matatarso falangealis akibat peningkatan kadar asam urat
  • Peningkatan asam urat disebabkan:
  • Produksi meningkat (leukemia, pneumonia)
  • Ekskresi menurun (gangguan ginjal)
  • Terapi:
  • Mengurangi produksi (kolkisin, alopurinol)

  • Gout adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, atau pembuangan melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.
  • Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi.

  • Gout ditandai dengan:
  • Serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut
  • Kkadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus
  • Deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan
  • Cedera pada ginjal.
  • Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)

PENGOBATAN GOUT
  • Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya.
  • Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.

  • Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh.
  • Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).

PENCEGAHAN GOUT
  • Pasien gout juga harus menghindari penggunaan obat yang dapat menaikkan kadar asam urat dalam darah.
  • Contoh dari obat tersebut adalah diuretik, aspirin, dan niasin.
  • Alkohol merupakan sumber purin dan juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi alkohol.

  • Pasien juga disarankan untuk meminum cairan dalam jumlah banyak karena jumlah air kemih sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya akan membantu pembuangan urat dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih

  • Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain daging, baik daging sapi, babi, kambing, jerohan, bebek, angsa, merpati, ayam, sapi atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan kembang kol (dr-suparyanto.blogspot.com/.../metabolisme-purin-dan-pirimidin.html - Tembolok - Mirip).

PURIN


Purina (1) adalah sebuah senyawa organik heterosiklik aromatik, yang terdiri dari cincin pirimidina dan cincin imidazola yang bergandeng sebelahan. Purina merupakan salah satu dari dua grup basa nitrogen. Purina, termasuk purina-purina bersubstitusi dan berbagai tautomernya, adalah heterosiklik bernitrogen yang paling banyak tersebar di alam. Purina dan Pirimidina merupakan dua golongan yang membentuk nitrogen basa- nitrogen basa, termasuk kedua golongan basa nukleat. Dua dari keempat deoxyribonucleotide dan dua dari keempat ribonucleotide, yang merupakan bahan bangunan pokok dari DNA dan RNA, adalah purina.
Jumlah purina yang terjadi secara alami di bumi sangat banyak, karena 50% basa dalam asam nukleat, adenina (2) dan guanina (3) adalah purinai Dalam DNA, basa-basa ini membentuk ikatan hidrogen dengan komplementernya pirimidina timina dan sitosina. Ini disebut pasangan basa komplementer. Dalam RNA, komplemen dari adenina adalah urasil (U) dan bukannya timina.

Purin terkenal lainnya adalah hipoxantina (4), xantina (5), teobromina (6), kafeina (7), asam urat (8) dan isoguanina (9).


Fungsi

Selain dari DNA dan RNA, purina merupakan komponen biokimia yang penting dalam sejumlah biomolekul penting lainnya, seperti ATP, GTP, AMP siklik, NADH, dan koenzim A. Purina (1) sendiri, belum ditemukan dalam alam, tetapi dapat diproduksi dengan cara sintesis organik (id.wikipedia.org/wiki/Purina - Tembolok - Mirip).

ASAM NUKLEAT


Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenina, sitosina, dan guanina dapat ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timina dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA (d.wikipedia.org/wiki/Asam_nukleat - Tembolok - Mirip).

Struktur Molekul
 Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya tersimpan informasi genetik. Asam nukleat sering dinamakan juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya. Tiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogenatau basa nukleotida (basa N). 
Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat atau deoxyribonucleic acid (DNA) dan asam ribonukleat atau ribonucleic acid (RNA).Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua macam asam nukleat ini terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula pentosanya adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan satu atom O pada posisi C nomor 2’ sehingga dinamakan gula 2’-deoksiribosa (Gambar 2.1.b).  Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-nya. Basa N, baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa cincin aromatik heterosiklik (mengandung C dan N) dan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin dan pirimidin. Basa purin mempunyai dua buah cincin (bisiklik), sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu cincin (monosiklik). Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin(A) dan guanin (G). Akan tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA. Kalau pada DNA basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak ada timin dan sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil hanya karena adanya gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai 5-metilurasil (Forum.upi.edu/v3/index.php?topic=16288.0 - Tembolok - Mirip). 

 

Designed by: Compartidísimo
Some images by: Scrappingmar